Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Deskripsi Konsep Karya Poster Digital Singkat

Poster adalah salah satu media informasi yang berupa gambar atau tulisan yang memiliki nilai. Poster sendiri biasanya dibuat semenarik mungkin agar bisa memikat perhatian para pembaca. Jadi, dibutuhkan desain yang berwarna-warni.

Dalam pembuatan poster tentu harus memiliki tujuan serta maksud tertentu. Misalnya mengajak orang untuk berbuat baik, menginspirasi orang, dan lain sebagainya. Untuk itu, kamu perlu menentukan tema terlebih dahulu sebelum membuat karya poster.

Selain itu, kamu juga harus bisa mendeskripsikan konsep karya poster kamu setelah berhasil dibuat. Seperti yang akan disampaikan penulis pada artikel kali ini.

Namun, pada artikel kali ini penulis akan memberikan contoh deskripsi konsep karya poster digital, bukan karya poster yang dipasang di tembok-tembok.

Contoh Deskripsi Konsep Karya Poster Digital Singkat

Contoh Deskripsi Konsep Karya Poster Digital Singkat

Konsep dari poster ini adalah banyak dan beragamnya budaya yang kita miliki di Indonesia yang harus kita cintai dan lestarikan. Keberagaman budaya telah menjadi identitas yang berharga untuk bangsa Indonesia. Sebab budaya mengandung ciri khas unik dan nilai-nilai penting dari berbagai wilayah. Tidak hanya itu, keragaman budaya juga mampu memelihara kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus menghargai dan melestarikan budaya bangsa. Tujuannya agar budaya kita tidak luntur dan dapat diwariskan lagi untuk generasi mendatang.

Dalam karya poster tersebut terdapat elemen-elemen visual seperti, di bagian tengah terdapat burung garuda yang merupakan lambang ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Burung garuda tersebut diletakkan di tengah agar menjadi pusat perhatian jika audience melihatnya. Selain itu, dibagian kiri garuda terdapat tarian yang diperagakan seorang perempuan dan laki-laki yang tampak anggun dan indah. Tarian tersebut merupakan tari Bali dan tari Dayak, salah satu tarian yang ada di Indonesia.

Selanjutnya di bawahnya terdapat makanan Indonesia yaitu gado-gado dan sate. Selain itu juga terdapat gambar seperti wayang kulit, gamelan, batik, komodo, bunga rafflesia arnoldii, pura, Candi Borobudur yang merupakan candi terbesar di dunia sekaligus termasuk keajaiban dunia, sampai salah satu monumen yang ada di Indonesia yaitu Monas dan Tugu Yogyakarta.


Kombinasi warna yang saya pilih di sini yaitu untuk background menggunakan warna krem yang menenangkan dan rileks. Selain itu, di bagian kanan terdapat percikan warna biru yang melambangkan keperkasaan dan kedalaman sungai serta lautan yang ada di Indonesia. Di bagian kiri percikan berwarna merah melambangkan keberanian dan juga simbol api pada gunung-gunung yang ada di Indonesia.

Pada bagian atas saya menambahkan bendera merah putih di samping kanan dan kiri membentuk lengkungan seperti tudung saji. Bentuk tudung saji tersebut memiliki makna simbolik bahwa keanekaragaman dan perbedaan diakomodasikan dalam satu wadah. Penulisan font pada kata “Cintai Budaya” menggunakan warna merah yang berarti keberanian. Dan pada kata “Warisan Nenek Moyang untuk Kita Lestarikan” menggunakan warna biru yang berarti kepercayaan diri serta kekuatan. Terdapat orang yang berbeda suku, ras, dan agama bergandengan tangan di poster tersebut menggambarkan persatuan dan kesatuan kita sebagai warga bangsa Indonesia mencerminkan pada semboyang Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Keberagaman budaya yang kita miliki di Indonesia harus kita cintai dan lestarikan. Seiring perkembangan zaman yang semakin modern kurang memiliki perhatian dari kita, sebagai warga negara Indonesia, khususnya kaum remaja yang mana akan menjadi “masa depan” atau generasi mendatang bangsa Indonesia. Melalui karya poster digital ini diharapkan kaum muda semakin membuka mata dan hati untuk dapat lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan kebudayaan Indonesia dari sabang sampai merauke yang merupakan warisan dari nenek moyang kita.

Penulis: Daffa Aulia Rahmadanti